Senin, 11 September 2023

  Saya begitu tergelitik dengan suatu pertanyaan, hingga mendorong saya menulis blog ini pada malam ini !!


Ada yang bertanya :

"Mbk ella kenapa samean begitu tenang dan dewasa menghadapi sesuatu masalah, tidakkah samean takut kehilangan sesuatu dan menyesalinya dikemudian hari? Atau paling tidak samean begitu berat melepas sesuatu yang sebenarnya sulit untuk samean ikhlaskan?"


Bak disambar petir disiang bolong...

Pertanyaan itu justru datang dari orang yang tak terduga...

Dengan penuh pemikiran, perlahan gue menjawab :

Sebenarnya aku tak sekuat itu, tak sehebat itu, dan segampang itu untuk mengikhlaskan sesuatu...

Tapi keadaan memaksaku untuk dewasa...

Tidak banyak yang tau, bahwa dalam setiap prosesnya itu begitu berat...

Ada ketegangan, ada emosi, ada air mata, ada kepanikan, dan ada kesedihan yang harus bisa aku kendalikan...


Di 25 tahun ini tak semudah seperti kelihatannya...

Begitu berat untuk mencapai proses tenang seperti saat ini...

Dari kecil hidup dari keluarga sederhana, dimana seorang ibu lah yang menjadi pion utamanya yang berjuang untuk mencapai kemenangan...

Di 13 tahun aku diuji dengan kehilangan sosok ayah karena maut, dan begitu pula ditahun-tahun berikutnya kehilangan beberapa sosok penting dalam keluarga...

Di 17 tahun aku diuji dengan kehilangan sosok sahabat yang juga paling aku cintai (offannerry)....

Di 23 tahun aku diuji dengan dikhianati oleh sosok yang sudah aku anggap seperti seorang kakak ...

Di 23 tahun sampai sekarang aku kehilangan orang yang paling aku cintai..

Di 25 tahun aku diuji permasalahan finansial  dengan kehilangan motorku.. 


Di usia yang cukup muda, mentalku dipaksa beradaptasi oleh masalah maut, hubungan, dan finansial...

Dan aku tidak bisa berkompromi ataupun bernegosiasi dengan takdirku itu...

Tidak akan pernah ada yang siap menerima cobaan itu...

Dan tidak akan pernah ada yang ikhlas melepas sesuatu yang pernah erat dalam genggaman...

Namun perlahan waktu mengobati segalanya, mesti dalam jangka yang cukup lama...

Bersamaan dengan itu, dukaku justru menjadi alasan dari kekuatanku...

Situasi menjelaskan bahwa apapun yang telah hilang dari diriku maka itu bukanlah takdirku...

Sebesar apapun aku berupaya untuk mencegah ataupun mempertahankannya, itu akan tampak sia-sia...

Aku tidak bisa menyalahkan seseorang ataupun takdir atas apa yang menimpaku..


Diantara semua masalah itu...

Hubunganlah yang paling membuat aku begitu menderita...

Jatuh bangun aku mengendalikan mentalku..

Seperti orang gila aku berusaha menyikapinya...

Aku bisa pulih dengan cepat mengenai finansial, tapi tidak dengan hubungan...

Kadang aku marah, kadang aku sedih, kadang aku kecewa...

Kenapa hal-hal sekejam itu justru datang dari orang yang paling aku sayang...

Walau mereka tau aku tak sanggup melukai orang-orang yang aku sayang dan mereka tetap berarti meski setelah apa yang telah terjadi...


Aku tidak bisa merubah apa yang telah terjadi, lebih-lebih mengingkarinya...

Sejenak aku mencoba memahaminya..

Berfikir,, Apa yang coba Allah jelaskan ..

Barangkali ikhlasku diuji untuk digantikan dengan sesuatu yang paling berarti...

Mengajarkanku untuk tidak selalu mengeluh atas apa yang telah diambil dariku...

Melainkan untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah aku capai, dan bersyukur atas pertolongan Allah yang telah menyelamatkanku dari hubungan dan keadaan yang tidak baik...


Dan inilah alasan mengapa aku bisa begitu tenang menghadapi masalah...

Allah memberikan logika dan insting yang luar biasa, agar aku tidak bertindak bodoh...

Tanpa kusadari aku telah terselamatkan dari  hal-hal yang mungkin bisa saja membuatku semakin terpuruk...


Meski kadang rindu itu nyata dan ada...

Ikhlasku berada di titik paling depan..

Melihat mereka yang aku sayang bahagia, itu sudah lebih dari cukup...



Ela Fransiska

  Saya begitu tergelitik dengan suatu pertanyaan, hingga mendorong saya menulis blog ini pada malam ini !! Ada yang bertanya : "Mbk ell...